CARA
PEMBUATAN
A. Uraian
Tumbuhan
1. Klasifikasi Jeruk Manis (Citrus Sp.)
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Divisio : Magnoliophyta
Class : Dicotyledonae
Subclass : Rosidae
Ordo : Sapindales
Family : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies :Citrus Sp.
B. Uraian
Bahan
1. Aquadest (Dirjen POM, 1979.
Halaman 96)
Nama resmi : AQUADESTILLATA
Nama lain : Air suling
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak
berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
2. Etanol (Dirjen POM, 1979.
Halaman 66)
Nama resmi : AETHANOLUM DILUTUM
Nama lain : Etanol encer
Rumus molekul : C2H6O
Berat molekul : 46,07
Pemerian : Cairan bening, mudah
menguap, dan mudah bergerak, tidak berwarna, bau khas, rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan warna biru yang tidak berasap.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,
terlindung dari cahaya, di tempat sejuk, jauh dari nyala api.
Kegunaan : Zat tambahan.
METODE KERJA
A. Alat dan bahan
1. Alat yang digunakan :
a. Almunium foil
b. Batang pengaduk
c. Botol dua
buah
d. Gelas ukur
100 ml
e. Gelas kimia
200 ml 2 buah
f.
Gunting
g. Kertas saring
h. Label
2. Bahan yang
digunakan:
a. Kulit jeruk
kering dan kulit
jeruk segar (Citrus sp)
b. Tissue
B. Cara kerja
1. Disiapkan alat
dan bahan
2. Ditimbang kulit
jeruk kering dan
segar masing-masing 10 gram,
dimasukan kedalam gelas
kimia 200 ml.
3. Diukur etanol
70% sebanyak 200 ml,
dimasukan etanol kedalam
masing-masing gelas kimia
yang telah berisi
sampel basa dan
kering, lalu ditutup
rapat dengan almunium foil
4. Dibiarkan selama
3x24 jam. Sesekali
diaduk dan di
serkai [disaring], ampasnya
di peras lalu
ditambahkan lagi penyari
hingga 100 ml. Bagian hasilnya
dimasukan kedalam botol, lalu
diberi Etiket, brosur
dan kemasan.
PEMBAHASAN
Pada
percobaan ini dilakukan pembuatan tinctura dengan menggunakan kulit jeruk segar
dan kulit jeruk kering (Citrus sp)
dengan menggunakan metode maserasi. Metode maserasi merupakan cara penyarian
yang sederhana, maserasi dilakukan dengan cara perendaman serbuk simplisia
dalam cairan. Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zat
aktif yang mudah larut dalam larutan penyari. Maserasi dilakukan dengan cara10
bagian simplisia dengan derajat kehalusan yang cocok. Larutan penyari yang
digunakan yaitu etanol dimana keuntungan dari larutan penyari etanol yang lebih
efektif kapang dan kuman sulit tumbuh dalam 20 % keatas, tidak beracun, netral,
absorbsinya baik, etanol dapat bercampur dengan air pada perbandingan dan panas
yang diperlukan selama 5 hari diharapkan zat aktif dapat ditarik oleh larutan
penyari dengan tujuan untuk meratakan konsentrasi larutan dluar simplisia
sehinggan tetap terjaga adanya ( konsentrasi yang sekecil – kecilnya ) diantara
larutan diluar sel dan didalam sel.
Dari percobaan yang di lakukan
diperoleh data pada sampel kulit jeruk segar maupun kulit jeruk kering sebelum
direndam bobot kulit jeruk segar dan kering adalah 15 gram, sedangkan setelah
perendaman selama 3 hari diperoleh bobot kulit jeruk segar 12 gram. Dengan
perubahan warna yang terjadi pada sampel kulit kuning hijau, kulit jeruk kering
agak hijau kecoklatan dan untuk aroma pada sampel daun jeruk segar harum dan
kulit jeruk kering agak harum. Untuk kadar air yang diperoleh dari kulit jeruk segar
tinggi/banyak kadar air dan untuk kulit jeruk kering rendah atau sedikit.
Jadi dari hasil percobaan yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa tinctur yang lebih baik itu tincur kulit
jeruk segar dibandingkan kulit jeruk kering.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa hasil warna, aroma, tingtur kulit jeruk segar mengalami
kelebihan sedangkan berdasarkan penyerapannya atau kadar zat aktif yang
ditarik, tingtur kulit kering yang lebih baik, hal ini dilihat dari kadar air yang
diperoleh dimana tingtur kulit jeruk segar kadar airnya banyak sehingga zat
aktif yang ditarik, lebih sedikit, sedangkan pada tingtur kulit kering, kadar
diperoleh banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar