Rabu, 18 Januari 2017

cara pembuatan

CARA PEMBUATAN
A.    Uraian Tumbuhan
1.  Klasifikasi  Jeruk Manis (Citrus Sp.)
Kingdom                     : Plantae
Sub kingdom               : Tracheobionta
Divisio                         : Magnoliophyta
Class                            : Dicotyledonae
Subclass                      : Rosidae
Ordo                            : Sapindales
Family                         : Rutaceae
Genus                          : Citrus
Spesies                        :Citrus  Sp.

B.     Uraian Bahan
1.  Aquadest (Dirjen POM, 1979. Halaman 96)
Nama resmi                 : AQUADESTILLATA
Nama lain                    : Air suling
Rumus molekul           : H2O
Berat molekul              : 18,02
Pemerian                     : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,                                                                           tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup baik.

2.  Etanol (Dirjen POM, 1979. Halaman 66)
Nama resmi                 : AETHANOLUM DILUTUM
Nama lain                    : Etanol encer
Rumus molekul           : C2H6O
Berat molekul              : 46,07
Pemerian                     : Cairan bening, mudah menguap, dan mudah                                                                         bergerak, tidak berwarna, bau khas, rasa                                                                                  panas. Mudah terbakar dengan memberikan                                                                  warna biru yang tidak berasap.
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari                                                                         cahaya, di tempat sejuk, jauh dari nyala api.
Kegunaan                    : Zat tambahan.

METODE  KERJA

A.   Alat  dan bahan
1.    Alat  yang digunakan :
a.    Almunium  foil
b.    Batang  pengaduk
c.    Botol  dua  buah
d.    Gelas  ukur  100 ml
e.    Gelas  kimia  200 ml  2  buah
f.     Gunting
g.    Kertas  saring
h.    Label
2.    Bahan  yang  digunakan:
a.    Kulit  jeruk  kering  dan  kulit  jeruk  segar (Citrus sp)
b.    Tissue
B.    Cara  kerja
1.    Disiapkan  alat  dan  bahan
2.    Ditimbang  kulit  jeruk  kering  dan  segar  masing-masing  10 gram,  dimasukan  kedalam  gelas  kimia  200 ml.
3.    Diukur  etanol  70%  sebanyak  200 ml,  dimasukan  etanol  kedalam  masing-masing  gelas  kimia  yang  telah  berisi  sampel  basa  dan  kering,  lalu  ditutup  rapat  dengan  almunium foil
4.    Dibiarkan  selama  3x24  jam.  Sesekali  diaduk  dan  di  serkai  [disaring],  ampasnya  di  peras  lalu  ditambahkan  lagi  penyari  hingga  100 ml. Bagian  hasilnya  dimasukan  kedalam  botol, lalu  diberi  Etiket,  brosur  dan  kemasan.


PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dilakukan pembuatan tinctura dengan menggunakan kulit jeruk segar dan kulit jeruk kering (Citrus sp) dengan menggunakan metode maserasi. Metode maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana, maserasi dilakukan dengan cara perendaman serbuk simplisia dalam cairan. Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam larutan penyari. Maserasi dilakukan dengan cara10 bagian simplisia dengan derajat kehalusan yang cocok. Larutan penyari yang digunakan yaitu etanol dimana keuntungan dari larutan penyari etanol yang lebih efektif kapang dan kuman sulit tumbuh dalam 20 % keatas, tidak beracun, netral, absorbsinya baik, etanol dapat bercampur dengan air pada perbandingan dan panas yang diperlukan selama 5 hari diharapkan zat aktif dapat ditarik oleh larutan penyari dengan tujuan untuk meratakan konsentrasi larutan dluar simplisia sehinggan tetap terjaga adanya ( konsentrasi yang sekecil – kecilnya ) diantara larutan diluar sel dan didalam sel.
Dari percobaan yang di lakukan diperoleh data pada sampel kulit jeruk segar maupun kulit jeruk kering sebelum direndam bobot kulit jeruk segar dan kering adalah 15 gram, sedangkan setelah perendaman selama 3 hari diperoleh bobot kulit jeruk segar 12 gram. Dengan perubahan warna yang terjadi pada sampel kulit kuning hijau, kulit jeruk kering agak hijau kecoklatan dan untuk aroma pada sampel daun jeruk segar harum dan kulit jeruk kering agak harum. Untuk kadar air yang diperoleh dari kulit jeruk segar tinggi/banyak kadar air dan untuk kulit jeruk kering rendah atau sedikit.
Jadi dari hasil percobaan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tinctur yang lebih baik itu tincur kulit jeruk segar dibandingkan kulit jeruk kering.

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil warna, aroma, tingtur kulit jeruk segar mengalami kelebihan sedangkan berdasarkan penyerapannya atau kadar zat aktif yang ditarik, tingtur kulit kering yang lebih baik, hal ini dilihat dari kadar air yang diperoleh dimana tingtur kulit jeruk segar kadar airnya banyak sehingga zat aktif yang ditarik, lebih sedikit, sedangkan pada tingtur kulit kering, kadar diperoleh banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar